SURABAYA, 15 anak muda berguru
tentang menulis pada begawan sastra Jawa Suparto Brata di Balai Belajar
Bersama d:buku bibliopolis Royal Plaza kemarin (2/1). Mereka yang
tergabung dalam klab menulis Bengkel Beblio Angkatan 1 itu sedang
menerima pembekalan awal dari rencana penulisan 100 resensi buku tentang
Surabaya.
“Hanya manusia primitif yang tidak bisa meninggalkan dokumen untuk
generasi selanjutnya. Dinosurus saja meninggalkan fosil sebagai dokumen,
apalagi kita yang yang diberi kelebihan akal,” ujar Suparto memberi
motivasi pada peserta pembekalan.
Pak Parto, demikian ia akrab disapa, menceritakan ihwal ia menulis dan bagaimana ia terus menulis hingga sekarang.
“Saya menulis sejak usai sembahyang Subuh hingga pukul 7 pagi. Setiap
h`ri saya lakukan itu. Seperti senam pagi saja, ini senam pikiran,”
kata Parto menceritakan rutinitas paginya.
Anggota Bengkel Biblio Angkatan 1 sengaja diberi doktrin tentang
pentingnya menulis sebagai bagian dari pendokumentasian sejarah sebelum
memulai belajar bagaimana menulis resensi dari penulis yang tekun
melakukan kronik media, Muhidin M Dahlan.
“Pak Parto kami anggap cukup mumpuni untuk memberi ‘provokasi’ pada
anak-anak muda ini tentang pentingnya menulis mulai dari hal-hal
sederhana dan keseharian. Beliau adalah penulis yang tekun dan produktif
di usianya yang sudah lanjut itu. Padanya, generasi ini mesti berguru
dan malu,” kata Diana AV Sasa direktur d:buku memeberi penjelasan.(DS)
0 komentar:
Posting Komentar